Gunjingan Termasuk Faktor Kebencian Dan Permusuhan
GUNJINGAN TERMASUK FAKTOR KEBENCIAN DAN PERMUSUHAN
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Sebagian
orang –semoga Allah menunjuki mereka- tidak menganggap gunjingan sebagai
perkara mungkar atau haram. Ada juga yang mengatakan. “Jika yang anda katakan
itu memang benar terdapat pada seseorang, maka gunjingan itu tidak haram”.
Mereka tidak memperdulikan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Saya mohon Syaikh yang mulia berkenan menjelaskannya. Jazakumullah
khairan
Jawaban
Menggunjing hukumnya haram dan termasuk berdosa besar,
baik aib yang digunjingkan itu benar-benar ada pada diri seseorang maupun tidak
ada, hal ini berdasarkan ketetapan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bahwa ketika beliau ditanya tentang menggunjing beliau bersabda.
ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ
“Engkau
membicarakan saudaramu tentang sesuatu yang ia tidak suka (bila itu
dibicarakan)”
Ada yang bertanya, :
قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى
“Bagaimana
bila yang aku katakan itu memang benar ada pada saudaranya ?”
Beliau menjawab.
إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ
يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
“Jika
memang benar bahwa yang kau katakan itu ada padanya, berarti engkau telah
menggunjingnya, jika itu tidak ada padanya, berarti engkau telah berdusta
tentangnnya” [1]
Didirwayatkan pula dari beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, bahwa pada malam Isra beliau melihat suatu kaum dengan kuku-kuku yang
terbuat dari kuningan, mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka dengan
kuku-kuku tersebut, lalu beliau menanyakan tentang mereka, kemudian dijawab
bahwa mereka itu adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan merusak
kehormatan sesama manusia [2]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ
إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah
salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Hujurat/49 : 12]
Maka setiap muslim dan muslimah hendaknya waspada
terhadap gunjingan dan saling menasehati untuk meninggalkannya, hal ini sebagai
bentuk ketaatan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan RasulNya Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Lain dari itu hendaknya pula berambisi untuk menutupi aib
saudaranya sesama muslim dan tidak menyingkapkan aib mereka, karena gunjingan
itu termasuk faktor kebencian, permusuhan dan perpecahan masyarakat. Semoga
Allah menunjukkan kaum muslimin kepada kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar